Review Kuliner Aneh di China: Dari Serangga Goreng hingga Sup Ular yang Bikin Penasaran
China adalah salah satu negara dengan warisan kuliner paling kaya di dunia. Dari masakan Szechuan yang pedas membara hingga hidangan Kanton yang lembut dan harum, negeri ini memiliki beragam rasa dan teknik memasak yang luar biasa. Namun di balik kelezatan itu, ada sisi lain dari dunia kuliner China yang sering membuat wisatawan tercengang — yaitu kuliner aneh dan ekstrem.
Bagi sebagian orang, hidangan seperti serangga goreng, telur seribu tahun, atau sup ular mungkin terlihat menjijikkan. Tapi di China, makanan-makanan ini justru dianggap biasa, bahkan menjadi bagian dari budaya kuliner lokal yang diwariskan turun-temurun. Dalam artikel ini, kita akan menelusuri beberapa kuliner aneh yang dijual di China, lengkap dengan penjelasan, cita rasa, dan alasan di balik keberadaannya.
1. Serangga Goreng: Camilan Gurih yang Populer
Jika berkunjung ke pasar malam di kota besar https://mdi.myoutshine.com/ seperti Beijing, Guangzhou, atau Kunming, kamu mungkin akan menemukan kios yang menjual serangga goreng. Mulai dari jangkrik, kalajengking, belalang, hingga ulat sutra — semuanya digoreng garing dan dijual sebagai camilan ringan. Bagi masyarakat lokal, serangga goreng dianggap sumber protein alami yang tinggi dan memiliki cita rasa gurih mirip udang kering.
Beberapa penjual bahkan menambahkan bumbu seperti lada Szechuan atau garam pedas untuk menambah cita rasa. Wisatawan asing biasanya mencobanya sebagai bentuk tantangan kuliner. Meski tampak ekstrem, tekstur renyahnya sering membuat banyak orang akhirnya ketagihan.
2. Telur Seribu Tahun (Century Egg)
Telur seribu tahun atau Pi Dan adalah salah satu makanan paling terkenal — dan kontroversial — dari China. Telur ini bukan berumur seribu tahun sungguhan, melainkan telur bebek yang diawetkan dalam campuran tanah liat, garam, abu, dan sekam padi selama beberapa minggu hingga bulan.
Hasilnya adalah telur dengan putih berwarna hitam bening seperti jeli dan kuning kehijauan yang beraroma tajam. Bagi yang belum terbiasa, aromanya bisa terasa menyengat. Tapi bagi pecinta kuliner China, Pi Dan memiliki rasa kompleks — sedikit asin, lembut, dan creamy — sering disajikan dengan bubur nasi atau tahu dingin.
3. Sup Ular: Antara Tradisi dan Khasiat
Sup ular adalah salah satu kuliner paling eksotis di wilayah selatan China, khususnya di Guangdong dan Hong Kong. Hidangan ini sudah ada sejak ratusan tahun lalu dan diyakini memiliki khasiat meningkatkan stamina serta menghangatkan tubuh.
Biasanya, daging ular dimasak bersama bahan herbal seperti jahe, jamur, dan rempah tradisional. Rasanya gurih dengan aroma khas yang kuat. Bagi sebagian orang, tampilannya mungkin menantang, tetapi masyarakat lokal menganggapnya simbol keberanian dan kesehatan.
4. Wine Tikus Bayi (Baby Mouse Wine)
Inilah salah satu kuliner paling ekstrem yang pernah muncul dari China bagian utara. Wine ini dibuat dengan cara merendam anak tikus yang baru lahir ke dalam botol arak beras, lalu disimpan selama beberapa bulan hingga fermentasi selesai.
Meskipun terdengar mengerikan, minuman ini dipercaya memiliki khasiat pengobatan, terutama untuk penyakit kulit dan asma menurut pengobatan tradisional. Bagi turis, tentu saja ini lebih sering dijadikan objek foto daripada benar-benar dicicipi.
5. Tahu Busuk (Stinky Tofu)
Tidak bisa dilewatkan dari daftar kuliner aneh: tahu busuk atau chou dou fu. Makanan ini terbuat dari tahu yang difermentasi hingga mengeluarkan aroma sangat tajam. Namun jangan salah — di balik bau menyengat itu, rasanya luar biasa gurih dan lembut.
Biasanya disajikan dengan saus cabai dan bawang putih, tahu busuk menjadi street food populer di kota seperti Changsha dan Taipei. Bagi pecinta petualangan rasa, ini salah satu kuliner wajib coba di China.
6. Daging Keledai dan Anjing (Menu Tradisional yang Kontroversial)
Beberapa daerah di China masih mempertahankan tradisi mengonsumsi daging keledai dan anjing. Hidangan ini dianggap warisan kuliner kuno, dan dipercaya memberikan kehangatan tubuh saat musim dingin.
Meski kontroversial di mata dunia internasional, di beberapa wilayah pedesaan, menu seperti ini masih bisa ditemukan di pasar tradisional. Namun tren ini menurun pesat karena banyak masyarakat muda di China kini lebih memilih gaya hidup modern dan berhenti mengonsumsi daging tersebut.
7. Mengapa Kuliner Aneh Ini Bisa Bertahan?
Ada beberapa alasan mengapa kuliner unik seperti ini tetap eksis di China:
-
Faktor Budaya dan Tradisi – Banyak makanan ekstrem lahir dari masa lalu ketika masyarakat harus memanfaatkan semua sumber daya yang ada untuk bertahan hidup.
-
Kepercayaan Kesehatan Tradisional – Dalam pengobatan Tiongkok kuno, beberapa bahan dianggap memiliki manfaat medis tertentu.
-
Eksperimen Kuliner dan Keberanian Konsumen – Orang China dikenal terbuka terhadap hal baru. Bahkan makanan yang tampak ekstrem bisa menjadi peluang bisnis menarik jika dikemas dengan baik.
8. Tren Kuliner Aneh di Era Modern
Kini, banyak penjual kuliner di China mengemas kembali makanan aneh agar lebih modern dan menarik. Misalnya, serangga dijadikan topping pizza, tahu busuk disajikan dalam bentuk burger, atau minuman herbal ekstrem dikemas seperti bubble tea. Media sosial seperti Douyin (TikTok versi China) juga berperan besar dalam membuat kuliner aneh menjadi viral. Banyak influencer kuliner berlomba-lomba mencoba makanan paling unik dan membagikan pengalamannya kepada jutaan penonton.
Kesimpulan
Baca Juga: Berukuran Jumbo, Bakso Sunsum di Plosogenuk Harganya Terjangkau
Kuliner aneh di China bukan sekadar soal rasa ekstrem, tetapi juga mencerminkan kekayaan budaya dan keberanian eksplorasi rasa. Dari serangga goreng yang kaya protein hingga telur seribu tahun yang beraroma tajam, semua punya cerita dan nilai sejarah di baliknya.
Bagi wisatawan, mencoba makanan-makanan ini mungkin menantang, tapi di situlah letak keistimewaannya — pengalaman tak terlupakan yang memperluas wawasan kuliner dunia. China mengajarkan kita bahwa dalam dunia rasa, tidak ada yang benar-benar aneh, hanya berbeda dari kebiasaan yang kita kenal.